Di Zaman sekarang ini Indonesia memiliki kemajuan teknologi yang semakin meningkat sampai dengan pengolahan sampah pun bisa di atasi dengan teknologi.di mana memiliki beberapa cara, yaitu :
1. BALL PRESS
Teknologi Ball press adalah pengolahan sampah dengan pemadatan (press). Teknologi ini berasal dari jerman. Melalui teknologi ini seluruh sampah di padatkan melalui pengepresan untuk mengeluarkan cairan air sampah(lindi). Sampah-sampah tersebut kemudian di bungkus dengan plastik jenis High Dencity Poly Ethilene (HDPE) yang anti bojor dan khusus berbentuk balok/briket. Balokan/briket sampah tersebut selanjutnya dapat di pergunakan sebagai bahan penahanan erosi, sedangkan air sampah(Lindi) dapat di olah menjadi pupuk cair atau dip roses sehingga aman bagi lingkungan bila di buang ke perairan umum(kali). Untuk pengolahan sampah sebanyak 1500 ton perhari dengan teknologi ball press ini di perlukan lahan lebih kurang 20 Ha.
2. INCINERATOR SKALA BESAR
Alat pengolahan sampah dengan teknologi tinggi lainya adalah pembakaran dengan alat modern dan berteknologi tinggi atau lebih di kenal dengan incinerator Skala Besar. Kemampuan daya bakar incinerator skala besar ini berkisar antara 900 sampai dengan 1800 ton.dan mempunyai proses kerja incinerator ini adalah membakar sampah pada suhu tinggi yang mencapai 26000C. pengolahan sampah dengan incinerator ini tidak memerlukan lahan yang luas. Untuk pengolahan sampah antara 900 ton sampai 1500 ton perhari di perlukan lahan antara 4,5 Ha sampai dengan 15 Ha.
3. GALVAD(LISTRIK)
Teknolgi Galvad adalah upaya memanfaatkan gas yang di timbulkan sampah di TPA untuk di jadikan energi listrik. Lokasi yang di pergunakan adalah lokasi pembuangan sampah yang di kelola secara Sanitary Landfill, baik untuk pembuangan sampah yang lama maupun timbunan sampah yang baru. Proses kerja teknologi galvad adalah dengan menghimpun gas dari kawasan landfill ke dalam fuelskid yang selanjutnya dengan gas engine di manfaatkan sebagai sumber listrik. Listrik yang di hasilkan dengan teknologi galvad ini selanjutnya dapat di distribusikan untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar. Energy listrik yang di hasilkan dari teknologi galvad adalah sebesar 15 sampai 20 mega watt atau 1MW dari setiap 30 sampai 50 ton sampah.
4. BIO PUPUK (BUBUR)
Bio Pupuk adalah pengolahan sampah dengan teknologi tinggi untuk menghasilkan produk berupa pupuk organik dan pupuk cair. Teknolgi yang di gunakan untuk bio pupuk adalah Ehanced Autogenous Thermophillic Aerobic Digestion(EATED) . sampah- sampah yang telah di pilih di hancurkan dengan tekanan air untuk menghasilkan bubur sampah. Kemudian bubur sampah tersebut di masukan kedalam tangki digester dan di beri tambahan mikroba Thermophillic. Pada saat mikroba itu aktif memakan sampah dan membelah diri, 900C sehingga patogen akan mati.untuk pengolahan sampah sebanyak 400 ton perhari dengan teknologi ini memerlukan lahan kurang lebih 10 Ha.
5. WASTE TO ENERGY
Waste To Energy adalah teknologi pemanfaatan sampah menjadi energy listrik yakni pemanfaatan sampah melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga bio massa(PLTBM). Waste To Energy ini sampah di pergunakan sabagai bahan baku untuk kemudian di olah sebagai energy yang dapat menghasilkan tenaga listrik. Di samping itu melalui teknologi Waste To Energy ini dapat di hasilkan energy listrik sebanyak 1500 sampai 1800 ton perhari akan menghasilkan listrik sbanyak 20 mega Watt(MW) dan pupuk organic Granul sebanyak 30 ton perhari. Lahan yang di perlukan untuk pengolahan sampah sampai antara 1500 sampai 1800 ton perhari dengan teknologi Waste To Energy adalah sekitar 20 sampai 30 Ha.